History of Art


Tanaman the (Camelia Sinensis) tumbuh di daerah sub tropis, yang terletak pada 25° – 35° LU dan 95°-105° BT, terutama pada kawasan 29° LU dan 98° BT.

Daerah ini terletak pada wilayah miring berbentuk kipas diantara Pegunungan Naga. Dari wilayah China propinsi Chekiang ke arah Selatan melalui pegunungan di Burma (sekarang Myanmar),Thailand hingga Vietnam.
Tanaman Teh juga berkembang di negara yang memiliki iklim yang panas dan lembab atau dengan musim dingin yang tidak terlalu dingin dan kering. Kawasan ini membentang dari Georgia ( bekas Uni Soviet) pada 43°LU sampai ke Corriente pada 27 ° LS di Argentina.

Tanaman teh tumbuh pada ketinggian antara 200 – 2000 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tanaman ini berkisar pada 15 – 30 meter. Setelah melalui hasil budidaya dan untuk mempermudah pemetikan daun teh, maka pohon teh selalu dijaga pertumbuhannya, dengan cara dipangkas hingga ketinggiannya hanya tersisa 1 meter. Saat ini terdapat ± 1500 bibit varietas teh yang berasal dari 25 negara.

Asal Kata Teh.

Di mulai di Cina menyebar ke Dunia.
Teh merupakan salah satu minuman yang sudah terkenal di dunia. Hampir di setiap negara memiliki tradisi minum the yang beragam. Keanekaragaman ini mencerminkan seni dan budaya suatu bangsa. Di negeri asalnya (China), the pertama kali disebut dengan Er Ya. Pada masa Dinasti Han diejakan secara lisan dengan sebutan Jia atau yang berarti tanaman pahit. Sedangkan kata “Cha” dikenal pada masa Dinasti Tang. Seiring dengan perubahan lafal berubah pula bentuk dari Tulisannya.

Kata “teh” dibeberapa negara hampir terdengar sama: dalam Bahasa Mandarin teh dilafalkan “Cha”dalam Bahasa Fujian di Xiamen dilafalkan dengan “Tey”; orang Inggris dan Belanda menyebutnya “Tey” yang lalu berubah menjadi “Tea” dan “Tee”. Oleh Belanda, teh dibawa ke Indonesia dan berubah menjadi ”teh”. Kesamaan penyebutan kata “Teh” merupakan salah satu bukti bahwa teh berasal dari satu negara yaitu China.

Sejarah Teh

Legenda Penemuan Teh

Sejarah teh berasal dari penemuan seseorang yang bernama She Nong Shi yang sering disebut – sebut sebagai Bapak Tanaman dan Obat – obatan. Akan tetapi legenda mengenai penemuan teh oleh She Nong Shi banyak dikisahkan dalam beberapa versi.

Menurut catatan yang ada bisa dipastikan bahwa tradisi minum teh telah ada sejak tahun 2737 S.M. Konon pada masa itu ada seorang yang bernama She Nong Shi. Ia terkena 70 macam racun, karena kebiasaannya mencoba memakan berbagai macam jenis daun dan rumput. Ketika itu badannya terasa panas, lidah dan kerongkongannya terasa seperti terbakar api. Ia menemukan beberapa lembar daun yang jatuh di depannya dan memasukkan daun tersebut ke dalam mulut dan mengunyahnya. Rasa daun tersebut pahit tetapi memiliki aroma yang wangi dan mempunyai khasiat menawarkan racun.


Cerita lain mengatakan bahwa pada suatu hari
She Nong Shi sedang memasak air dan secara tidak sengaja beberapa helai daun yang tertiup angin jatuh pada kuali air yang dimasaknya. Setelah mendidih warna airnya berubah menjadi kekuningan dan memiliki rasa yang pahit sedikit manis.