History of Tea

Sejarah Perkembangan Teh


Raja Zhouwu

Dinasti Zhou 1100 S.M – 771 S.M

Nama teh ditemukan pada sajak dan syair-syair. Pada zaman ini the dipakai sebagai ramuan pengobatan karena rasanya yang pahit.


Liu Bang yang mendirikan dinasti Han

Dinasti Han 202 S.M – 220 S.M

Tehnik pengolahan teh mulai berkembang pada zaman ini, sehingga minuman teh dikenal luas oleh masyarakat. Pohon teh masih tumbuh liar dan sedikit jumlahnya, akibatnya rakyat kecil tidak memiliki kesempatan untuk menikmati. Hanya kaum bangsawan dan keluarga kerajaan yang dapat menikmatinya.

 

Dinasti Wei Ching 220 S.M – 280 S.M

Adalah zaman kemajuan minum teh. Zaman ini ditandai dengan adanya penemuan tentang berbagai jenis teh yang beragam, serta tehnik pengolahan teh yang kian maju.


Kaisar Tang Gaozu

Dinasti Tang 618 S.M – 907 S.M

Pada zaman ini ada satu jenis teh langka yang bernama “Kung Cha”. Hasil produksi teh ini sangat sedikit, oleh karena itu sangat mahal harganya. Teh ini dibuat dan dikirim ke istana untuk dipersembahkan pada upacara penghormatan leluhur (Cheng Beng).

Karena komoditi teh menjadi perhatian bagi pemerintah di zaman ini, maka pohon teh dikembangbiakkan dan ditana, oleh kerjaan. Pohon-pohon yang tadinya tumbuh secara liar menjadi tanaman pertanian dan dibudidayakan oleh rakyat, sehingga pemerintah dapat menarik pajak pada komoditi ini.

Pada dinasti Tang ilmu pengetahuan tentang teh disebarkan oleh Lu yu yang berasal dari HU BEI. Ia mendapatkan julukan sebagai Dewa Teh. Lu yu mendapat perintah raja untuk mengumpulkan literatur mengenai teh dan menyusunnya kedalam buku yang dikenal dengan Cha Jing atau The Classic of Tea.

Bersamaan dengan terbitnya buku Cha Jing, kebiasaan minum teh bertambah luas, bahkan banyak pelajar dari luar negeri seperti Jepang yang menuntut ilmu ke China lalu membawa bibit pohon teh untuk di tanam sekembalinya mereka ke Jepang.


Kaisar Song Taizu

Dinasti Song 960 S.M – 1279 S.M

Pedoman minum teh masih didasarkan dari dinasti Tang, hanya saja cara-cara menyeduh teh, besarnya api, serta bagaimana cara menikmati teh telah berubah. Seni sastra pada zaman ini banyak melukiskan tentang suasana minum teh, tentang teh dan bertanding keunggulan jenis teh. Berbagai cara dilakukan untuk menstabilkan harga teh, agar teh dapat diminum oleh semua kalangan. Pada zaman dinasti inilah dikenal dengan “Zaman keemasan teh yang Kedua” (Second Golden Age of Tea)


Kaisar Khubilai Khan

Dinasti Yuan (dikuasai Zenghis Khan) 1271S.M.- 1368 S.M

Memberi banyak sumbangan dalam penyebarluasan teh ke wilayah utara China sampai Rusia, kearah barat China sampai Persia, dan bagian timur Laut Tengah. Pada kenyataannya sejarah teh tidak mempunyai catatan khusus mengenai penyebaran teh di zaman ini, akan tetapi bangsa Mongolia adalah bangsa pengembara sehingga kebiasaan minum teh dibawa oleh bangsa Mongolia ke segala negara. Untuk mempermudah pengangkutannya teh dibuat dengan cara dipadatkan.

 


Kaisar Hongwu adalah pendiri dan kaisar pertama Dinasti Ming

Dinasti Ming 1368 S.M. – 1644 S.M

Proses pembuatan teh yang telah ada sejak zaman Dinasti Tang dan Song mulai berubah; teh mulai dibuat menjadi lembaran daun yang dikeringkan, berbeda dengan yang dulu berupa gumpalan. Pada dinasti ini juga ditemukan proses pembuatan Teh hijau, Teh Wulong dan Teh hitam. Tidak hanya itu, proses penyeduhan teh mulai diseduh didalam teko (poci) dan bukan direbus (digodok) lagi. Alat – alat yang digunakan juga disederhanakan serta banyak bermunculan kedai- kedai teh yang membuat teh menjadi minuman yang populer.