Menyesap Teh Di Pantjoran Tea House

Published: 08 January 2018 (womantalk.com)

Di tengah ramainya kawasan Glodok, terdapat sebuah tempat untuk para pecinta dan penikmat teh, Pantjoran Tea House. Tempat yang baru dibuka pada pertengahan 2016 ini berada tepat di pojokan Glodok. Arsitektur bangunan ini lumayan mencolok di tengah kusamnya bangunan yang ada di kawasan ini. Ternyata, Pantjoran Tea House bukan sekadar tea house.

 Bagian luar Pantjoran Tea House di kawasan Glodok.
Bagian luar Pantjoran Tea House di kawasan Glodok.

Bangunan ini merupakan bagian dari proyek Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) dan Jakarta Endowment for Arts and Heritage (Jeforah). Bangunan restoran ini dulunya adalah Apotheek Chung Hwa yang dulunya merupakan landmark daerah pecinan Batavia. Bisa dibilang, bangunan ini adalah bangunan yang pertama kali dilihat oleh para pendatang di Batavia. Menurut informasi, pemugaran bangunan ini cukup berat karena hanya 20% dari bangunan asli yang tersisa.

Apotheek Chung Hwa pada zaman Belanda. (Sumber: Tropen Museum)
Apotheek Chung Hwa pada zaman Belanda. (Sumber: Tropen Museum)

Ide untuk mengubah apotek menjadi tempat minum teh berasal dari kisah kapiten Gan Djie pada masa pemerintahan Belanda. Sang kapiten merupakan orang yang ditunjuk oleh pemerintah Belanda untuk memimpin kawasan pecinan ini. Selama ia memerintah pada 1663 hingga 1675, Gan dan istrinya sering menyajikan teh bagi orang yang kebetulan melewati kantornya. Setiap hari, Gan menaruh 8 teko teh di depan kantornya. Karena kebiasaan ini, Gan dan tehnya menjadi populer. Tempat tersebut juga pernah menjadi gerbang awal kota Batavia yang dibangun oleh Jan Pieterszoon Coen.

(Sumber: Tropen Museum)
(Sumber: Tropen Museum)

Setelah dipugar, tempat ini mempunyai interior bernuansa oriental dengan warna dominan cokelat kayu. Nuansa ini terasa pada ukiran pintu, jendela, dan penyekat ruangannya. Untuk membuat tempat ini lebih kontemporer, bohlam dan berbagai lukisan terlihat menghiasi dinding.

Suasana interior restoran.
Suasana interior restoran.

Makanan yang disajikan di Pantjoran Tea House mempunyai akar peranakan. Ada Nasi Goreng khas Pantjoran dengan warna merah, Gurame Asam Manis, dan aneka dimsum. Dari segi makanan, rasa yang ditawarkan oleh Pantjoran Tea House terkesan biasanya saja. Namun untuk varian teh, meski pun tidak terlalu lengkap, Pantjoran Tea House menyediakan berbagai teh dari daerah Inggris, Tiongkok, Jepang, dan tentunya Indonesia.

Nasi Goreng Khas Pantjoran
Nasi Goreng Khas Pantjoran
Gurame Asam Manis
Gurame Asam Manis
 Dimsum
Dimsum
Anda bisa menikmati aneka teh di sini.
Anda bisa menikmati aneka teh di sini.

Jika Anda ingin menikmati suasana Pecinan yang klasik, Anda bisa datang ke restoran ini.

Pantjoran Tea House
Jalan Pintu Besar Selatan
Seberang Plaza Glodok, Kota Tua, Jakarta

 Tatu | Contributor
Sumber Artikel: https://womantalk.com/food/articles/menyesap-teh-di-pantjoran-tea-house-y176E